Jangan salah faham dengan Perang Jamal

Perang Jamal atau perang unta terjadi di wilayah bashra, Irak pada tahun 656 M 

Dinamakan dengan perang Jamal di karenakan pasukan perang pada saat itu banyak yg mengendarai unta, ada juga yang mengatakan perang bashra karena terjadi di wilayah bashra, Irak

Peperangan ini terjadi diantara pasukan saidah Aisyah dan saidina Ali bin Abi Thalib, bagaimana peristiwa itu terjadi agar kita tidak berprasangka buruk kepada istri dan sahabat nabi, mari kita simak.

Faktor utama terjadi peperangan Jamal ini di karenakan terbunuhnya saidina Utsman disaat beliau sedang membaca Alquran, darah nya bercucuran di mushaf yang ia baca.

Di karenakan keresahan masyarakat pada saat itu, Ali bin Abi Thalib sebagai pemimpin harus mencari tau dan menangkap siapa pembunuh Utsman pada saat itu.

Dikarenakan Siti Aisyah mempunyai analisa yg kuat, maka masyarakat juga mengadu atas pembunuhan Utsman agar terselesaikan masalahnya.

Maka Siti Aisyah pergi kepada saidina Ali agar memusyawarahkan dan mencari tau bersama sama siapa pembunuh Saidina Utsman.

Dikarenakan banyak terjadi keresahan masyarakat maka mereka ikut pergi beramai ramai semacam pasukan dengan siti Aisyah kepada Khalifah saidina Ali bin Abi Thalib.

Dan saidina Ali sebagai Khalifah melihat orang beramai ramai datang kepadanya dan tidak ingin mereka membuat keonaran di negri, maka saidina Ali bin Abi Thalib juga mempersiapkan pasukan.

Maka pada saat itu utusan imam Ali dan utusan Siti Aisyah berdiskusi, utusan imam Ali bertanya ada prihal apa beramai ramai datang kemari, utusan Saidah Aisyah mengatakan kami ingin bertemu dengan imam Ali untuk mencari tau bersama sama siapa pembunuh Saidina Utsman.

Dikarenakan tidak ada penginapan dengan jumlah orang yang banyak maka mereka tidur di Padang pasir, dengan berkelompok, di satu sisi pasukan Saidina Ali dan disisi yg lain pasukan Saidah Aisyah.

Ibnu Sauda seorang pemfitnah dan pengadu domba datang, ia melaporkan prihal itu kepada pasukan yg bersekongkol dengan pembunuhan saidina Utsman.

Maka di tengah tengahnya malam yang kelam dan pekat mereka sedang tertidur nyenyak, pasukan Ibnu Sauda memecahkan kelompok menjadi 2 di satu sisi berada di pasukan saidina Ali dan disisi yang lain berada di pasukan Aisyah dan mereka berpura pura berperang.

Maka kaum muslimin terbangun ditengah terjadinya peperangan, pasukan Siti Aisyah menyangka bahwa pasukan Saidina Ali memeranginya, begitu juga sebaliknya

Sehingga banyaknya kaum muslimin yang menjadi korban jiwa pada saat itu, mereka semua syahid dikarenakan tidak pengetahuan mereka atas apa yang terjadi.





Previous Post Next Post