Kisah yang sebenarnya prihal wafatnya Saidah Fatimah Az-Zahra

Madrasahsantri.my.id
Banyak yang keliru saat ini, bagaimana wafatnya saidah fatimah az-zahra ? sebahagian ada yang mengklaim yang bahwa Saidah Fatimah wafat dengan kegencet pintu sampai di injak injak oleh sahabat sampai meninggal, perlu di garis bawahi yang bahwa kisah tersebut tidak benar dan hanya karangan bagi kelompok yang tidak senang kepada nabi dan para sahabatnya.
 
Oleh karena itu kami ingin meluruskan prihal tersebut, bagaimana wafatnya saidah fatimah ? karena hal tersebut sangat menjelek jelekkan para sahabat dan keturunan Rasulullah, semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Daftar Isi :


Biografi singkat dan kepribadian Fatimah Az-Zahra.

Fatimah Az-Zahra ialah salah seorang putri Rasulullah bersama dengan Ummul mukminin yaitu Khadijah binti khuwalid.

Fatimah Az-Zahra lahir di kota Mekkah tepatnya 5 tahun setelah kenabian, 
Saidah Fatimah memiliki kepribadian sebagai orang yang sangat sabar dan penyayang, ia tidak pernah melihat dan dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya, Rasulullah sendiri bersabda "Fatimah merupakan bidadari yang menyerupai manusia"

Mengapa Saidah Fatimah di kuniahi Ummu Abiha ?


Dari 4 orang putri Rasulullah, Saidah Fatimah ialah Putri bungsu, tak heran disaat Saidah fatimah lahir, Rasulullah sangat menyayangi dan mencintai Saidah fatimah sehingga Saidah Fatimah dikuniahkan dengan Ummu Abiha (ibu dari ayah nya)

Rasa cinta Rasulullah terhadap Saidah Fatimah diungkapkan langsung oleh Rasulullah di atas mimbar, "Sesungguhnya Fatimah ialah bagian dari ku, siapa yang membuatnya marah maka membuat ku marah". Sebahagian riwayat mengatakan: "Aku  terganggu bila ia di ganggu, dan aku merasa sakit bila ia disakiti".

Saidah fatimah merupakan seorang putri rasul yang sangat mirip dengan Rasulullah baikpun dari rupa nya dan juga dari tutur kata nya, Sehingga Saidah Aisyah r.a pernah berkata : "Aku tidak melihat seseorang yang perkataan nya dan pembicaraan nya yang menyerupai Rasulullah selain Fatimah Az-Zahra, jika ia datang menemui Rasulullah, Rasulullah berdiri lalu mencium nya, dan menyambut dengan hangat, begitu juga sebaliknya bila Rasulullah mengunjungi Fatimah.

Fatimah telah mengetahui duluan bahwa ajalnya telah dekat.


Setelah Rasulullah usai melakukan haji wada', Rasulullah menemui Fatimah dan dengan tutur yang hangat beliau berbisik kepada Saidah Fatimah, pada bisikan yang pertama Saidah Fatimah menangis dengan keras, saat Rasulullah melihat putri nya sedih beliau berbisik pada kali kedua, sehingga Saidah Fatimah tersenyum kembali.

Saidah Aisyah penasaran terkait hal yang dibisikkan rasul terhadap Fatimah, sehingga Saidah Aisyah bertanya kepada rasulullah, namun Rasulullah bersabda, "Saya tidak ingin membuka Rahasia"

Setelah Rasulullah wafat, Aisyah menanyakan lagi prihal bisikan tersebut kepada Fatimah, lalu Faitmah menjawab : Rasulullah mengatakan kepadaku yang bahwasanya Jibril telah membacakan Al-Qur'an dengan hafalan kepada Rasul, setiap setahun sekali, sekarang Jibril membacakan nya setahun 2 kali, lalu Rasulullah berkata kepadaku lagi "Sungguh ajalku telah dekat, maka bertakwalah dan bersabarlah, sebaik baik salaf (pendahulu) untukmu adalah aku" 

Maka pada saat itu aku menangis, dunia hampa bagiku, dunia terasa tiada berarti bagiku tanpa Rasul wahai Aisyah, ucap Fatimah.

Lalu Aisyah berkata lagi, apa bisikan kedua yang diucapkan rasul ?
Fatimah menjawab, pada bisikan kedua Rasulullah mengucapkan, engkau adalah orang yang pertama dari keluargaku yang menyusul ku, dan engkau akan menjadi penghulu penghuni penghuni surga.

Maka pada saat itu aku pun tersenyum, merasa senang dapat menyusul Rasulullah pada waktu dekat, karena dunia tiada berarti tanpa Rasul bagiku.

Kisah yang sebenarnya prihal wafat nya Saidah Fatimah


6 bulan telah berlalu usai wafat Rasulullah, namun Saidah Fatimah tidak lekang dalam hatinya ingin bertemu Rasulullah, Karena rindunya terhadap rasul, sehingga tak terbendung dengan apapun lagi, hidup dunia tiada berarti bagi Saidah Fatimah tanpa rasul, dunia kosong, dunia hampa, setiap harinya selalu terbesit ingin sekali berjumpa dengan ayahnya.

Karena kerinduan itulah sehingga Saidah Fatimah jatuh sakit, dan pulang kehadirat Allah pada malam Selasa tanggal 13 Ramdhan 11 H pada usia 27 tahun.

Mahasiswa Pasca Sarjana IAI Al-Aziziyah - Samalanga
Previous Post Next Post