Seorang muslimah sebagaimana yang telah kita ketahui hukum nya wajib untuk menutup aurat, namun sampai batasan mana seorang muslimah wajib menutup aurat nya.
Banyak dikalangan kita yang kontro versi dalam hal ini, apakah seorang muslimah wajib untuk menutup wajah nya atau tidak ?
Sebenarnya dalam perpektif mazhab syafi'iyah dalam hal ini ada beberapa pendapat, sebahagian ulama ada yang menyatakan wajib dan ada pula yang menyatakan tidak wajib, maka kami akan menjelaskan "Hukum memakai cadar bagi muslimah" sesuai dengan matan kitab.
Ayat ayat al-qur'an yang menjelaskan tentang muslimah wajib menutup aurat nya antara lain :
- Surat Al Ahzab ayat : 53
وَاِذَا سَاَلْتُمُوْهُنَّ مَتَاعًا فَاسْـَٔلُوْهُنَّ مِنْ وَّرَاۤءِ حِجَابٍۗ
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir.
- Surat Al-Ahzab ayat 59
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Bagaimana Hukum aurat wanita di luar shalat dan bagaimanakah hukum bagi lelaki ajnabi yang memandang nya (Matan Kitab) :
ا عَوْرَتُهَا خَارِجَ الصَّلَاةِ بِالنِّسْبَةِ لِنَظَرِ الْأَجْنَبِيِّ إلَيْهَا فَهِيَ جَمِيعُ بَدَنِهَا حَتَّى الْوَجْهِ وَالْكَفَّيْنِ ، وَلَوْ عِنْدَ أَمْنِ الْفِتْنَةِ ، وَلَوْ رَقِيقَةً فَيَحْرُمُ عَلَى الْأَجْنَبِيِّ أَنْ يَنْظُرَ إلَى شَيْءٍ مِنْ بَدَنِهَا وَلَوْ قُلَامَةَ ظُفْرٍ مُنْفَصِلًا مِنْهَا ، وَالْعِبْرَةُ بِوَقْتِ النَّظَر
Sedang auratnya diluar shalat dengan dinisbatkan penglihatan lelaki lain padanya adalah keseluruhan tubuhnya hingga wajah dan kedua telapak tangannya meskipun saat aman dari fitnah dan meskipun ia budak sahaya.
Maka haram bagi lelaki lain melihat sesuatu dari tubuhnya meskipun potongan kuku yang terpisah darinya, sedang yang dipertimbangkan adalah saat melihatnya. (Ref : Tuhfah al-Habiib II/172)
Jenis2 Aurat wanita dan menurut pendapat sahih (pendapat kuat) wajah wanita didepan lelaki ajnabi merupakan aurat (Matan Kitab) :
إن لها ثلاث عورات : عورة في الصلاة ، وهو ما تقدم ـ أي كل بدنها ما سوى الوجه والكفين . وعورة بالنسبة لنظر الأجانب إليها : جميع بدنها حتى الوجه والكفين على المعتمد وعورة في الخلوة وعند المحارم : كعورة الرجل »اهـ ـ أي ما بين السرة والركبة ـ
“Wanita memiliki tiga jenis aurat, (1) aurat dalam shalat -sebagaimana telah dijelaskan- yaitu seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan, (2) aurat terhadap pandangan lelaki ajnabi, yaitu seluruh tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang mu’tamad, (3) aurat ketika berdua bersama yang mahram, sama seperti laki-laki, yaitu antara pusar dan paha”. (Hasyiah Asy Syarwani ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 2/112)
kenapa waktu ihram saat melakukan haji, wanita boleh membuka wajah nya sedangkan menurut pendapat mu'tamad dari mazhab syafi'iyah menutup wajah itu wajib ?
وَاتَّفَقَ الْفُقَهَاءُ عَلَى أَنَّهُ يَحْرُمُ عَلَى الْمَرْأَةِ حَال إِحْرَامِهَا سَتْرُ وَجْهِهَا، أَوْ بَعْضِهِ بِمَا يُعَدُّ سَاتِرًا،
Sepakat para ulama fuqaha yang bahwasanya haram bagi perempuan pada saat ihram untuk menutup wajah nya atau sebahagian wajahnya dengan sesuatu yang di kategorikan kepada penutup (Ref : الموسوعة الفقهية الكويتية ج ٢٠ ص ٩)