1. “aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup, dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia.”
(Ali bin Abi Thalib)
2. Mengulang-ulang doa itu seperti kamu mengayuh sepeda, suatu saat pasti akan membawamu ke tempat yang ingin kamu tuju.
3. Berlajarlah untuk ridha. Ikhlaskanlah hati untuk terima apa yang telah terjadi dan percaya bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.
4. “Jangan pernah merasa lelah untuk bertaubat meski dirimu kembali bermaksiat.”
(Habib Umar Bin Hafidz)
5. Tak mengapa banyak orang yang mungkin meremehkanmu, yang paling penting Allah bangga kepadamu, Pandangan manusia itu terbatas, sedangkan pandangan Allah itu tanpa batas, untuk apa disukai banyak manusia tapi ternyata Allah murka.
7. Semakin dekat kau dengan Allah maka semakin rendah pula nilai dunia di matamu
8. "Tidaklah seseorang yang melihat harta padahal di hatinya selalu rindu kepada yang robbul a'lamin kecuali ia ingin menjadikan harta itu sebagai jembatannya bertemu kekasih hatinya (Allah)."
9. Jangan khawatirkan duniamu, karena itu milik Allah. Jangan khawatirkan rezekimu karena itu semua dari Allah. Jangan khawatirkan masa depanmu, karena itu ditangan Allah, Ingat, apapun itu kalau karena Allah, hidupmu akan baik-baik aja
10. Berlajarlah untuk ridha. Ikhlaskanlah hati untuk terima apa yang telah terjadi dan percaya bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.
11. Tau ga kenapa Allah ngasih ujian yang berat buat kamu? Itu karena, Allah sayang kamu, peduli sama kamu, percaya sama kamu, rindu sama kamu, dan Allah tau kalau kamu mampu untuk melewati ujian itu.
12. "Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah."
(Umar bin Khattab)
13. Bagaimana mungkin aku bersedih, sedangkan aku mengetahui Allah lah yang mengatur segala urusanku.
14. Jangan peduli seberapa banyak orang yang senang menggosipimu, cukup diam dan dengarkan saja, sesungguhnya dia sedang memberimu pahala.
15. Seorang penyair Arab berkata :
"Perempuan harus menjadi mawar yang di kelilingi duri-duri. Dan duri duri itu tidak lain menjaga diri, rasa malu, dan kesucian"