Farzadaq merupakan seorang ahli sya'ir yang paling banyak didalam sya'ir nya memuji nabi, dan didalam kitab Jauhar Maknun juga sangat banyak terdapat sya'ir sya'ir farzadaq.
Pada setiap tahun farzadaq selalu berangkat ke haji dan menziarahi makam Rasulullah dan sampai dimakam Rasul farzadaq memuji nabi dengan sya'ir sya'ir nya.
Pernah suatu ketika datang seseorang pada farzadaq sedangkan ia berada di makam nabi, maka orang tersebut mengundang farzadaq ke rumahnya untuk menjamin farzadaq.
Maka setiba sampai dirumahnya orang itu mengajak farzadaq ke meja makan, di atas meja makan tersebut terdapat penutup sajian.
Maka orang itu berkata kepada farzadaq "wahai farzadaq saya sangat benci kepadamu, karena didalam sya'ir mu sangat banyak memuji nabi"
Tidak berlama-lama an orang itu langsung membuka sajian makanan tersebut dan ternyata didalam nya ada sebuah pisau yang sangat tajam, dan langsung memotong lidah farzadaq.
Sehingga farzadaq menangis dan berlari ke makam nabi dengan bercucuran darah di lidahnya, maka ketika sampai di kubur nabi farzadaq berdoa dan mengadu kepada Allah,
"Wahai ya Allah jika didalam sya'ir ku dalam memuji nabi sedangkan pemilik kubur ini (nabi) tidak suka, maka jangan kembalikan lidah ku ini, dan jika seandainya didalam sya'ir ku pemilik kubur ini (nabi) suka, maka kembalikan lah lidah ku ini ya Allah"
Sehingga farzadaq tertidur di samping makam Rasulullah Saw dan farzadaq bermimpi bertemu dengan nabi,
Didalam mimpinya Farzadaq pun berkata kepada nabi "wahai Rasulullah apakah kamu suka syai'irku dalam memujimu ?" Kemudian rasul menjawab "saya sangat suka wahai farzadaq"
Maka ketika itu nabi mengambil lidah farzadaq yang sudah terpotong tadi dan menyambungkan nya, farzadaq pun terbangun dengan lidah seperti semula.
Setelah beranjak nya waktu, tiba-tiba datang lah seseorang yang lain kepada farzadaq dan mengajak farzadaq untuk menjamui di rumah nya, maka farzadaq pun teringat dengan kejadian yang telah lalu, namun farzadaq masih tahsin Dhan (tidak buruk sangka) dan menerima jamuan orang tersebut.
Ketika sampai di rumahnya ia pun kaget melihat rumah tersebut merupakan rumah yang sama ketika ia di potong lidahnya.
Sampai disitu ia pun masih tahsin Dhan (tidak buruk sangka) sampai masuk kedalam rumah nya ternyata ada sebuah kurungan yang terbuat dari besi dan didalam nya terdapat seekor kera yang sangat besar,
Orang itu berkata : "wahai farzadaq tau kah kamu kera ini ? Ia adalah ayahku yang telah memotong lidah mu, jika ia tidak bisa kembali seperti semula lebih baik Allah matikan saja"
Kemudian farzadaq berdoa "Ya Allah aku telah memaafkan orang ini, aku tidak ada lagi dendam dan rasa benci terhadap orang ini"
Maka setelah berdoa orang itu pun meninggal dalam keadaan wujud aslinya.
Maka dapat dipetik pelajaran yang bahwa Allah sangat mencintai orang orang yang memuji nabi, maka jika kamu bukan ahli sya'ir, puji lah nabi dengan cara berselawat kepada nya kapan pun dan dimanapun.
07 Rabi'ul Awal 1442 H
"Semoga kita mendapatkan syafaat dari nabi Muhammad Saw"