Nawaitu Rindu !!!

Rindu gemar sekali tumbuh secepatnya
Di musim apapun bersegera merupa mata
Dagu dan bibirmu, tuan 

Seperti pagi ini, ia membajak rasa pada kopiku yang belum tuntas dari peluk bayangmu semalam.

Ahh, ia telah bersumpah pada selat dan hutan hutan
"Beri aku perjumpaan, beri aku perjumpaan"

Bernama rindu pula yang tumbuh didalam ku, serindang pohon randu yang bergemerisik, mencipta melodi sendu, ranting ranting menjadi perdu, sesekali menusuk kalbu dengan pahatan braille di sekujurku...

Sebab rasa tak memiliki sekedar untuk membaca, "beri aku temu, beri aku temu"

Terus saja ia menjulang dahan dahan permohonan, lebarkan ranting dan daun telinga yang helainya tak pernah tuli dari menyimak doa doa pertemuan.

Kala pinta lepas landas dari bismillahku,
Angin berupaya keras menerbangkan nya
Menyatu dengan nawaitu ku

Merambat menembus mega, menyurati pencipta tentang asa sederhana penantian memeluk doa, menoreh kala, Mera mu sabar yang menjelma seduhan air mata, kopi mu semalam pahit dan manis, sedangkan residu biasa melukis bismillah yang romantis.

Segerakanlah perjamuan, tuan
Nawaitu rindu, selekasnya mengabulkan hangat kepulangan.









Previous Post Next Post